Penyuluh KUA Mergangsan Sampaikan Khutbah Jumat: Memahami Hakikat Ujian Hidup

Yogyakarta (17/10/2025) – Di hadapan jamaah Masjid Al Amin Keparakan Lor, Mergangsan, Penyuluh Agama Islam KUA Mergangsan, Hari Purnomo, S.Pd., menyampaikan khutbah Jumat dengan tema “Memahami Hakikat Ujian Hidup”. Dalam khutbahnya, beliau mengajak jamaah untuk memperkuat ketakwaan dan kesabaran dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.
“Di manapun kita berada dan dalam keadaan apa pun, marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena dengan takwa, seseorang akan memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat,” tutur Hari Purnomo membuka khutbahnya.
Beliau mengutip firman Allah dalam Surat Yunus ayat 63–64, bahwa orang-orang yang beriman dan bertakwa akan mendapat kabar gembira di dunia dan di akhirat. Hari Purnomo juga menegaskan, siapa pun yang bertakwa kepada Allah akan selalu diberi jalan keluar dari kesulitan dan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka, sebagaimana janji Allah dalam Surat At-Thalaq ayat 2–3.
Dalam khutbah yang mengalir penuh makna itu, ia menjelaskan bahwa ujian dan cobaan adalah sunnatullah, bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. “Hidup ini tidak akan pernah lepas dari ujian. Justru di sanalah tanda keimanan seorang hamba. Kesabaran dan keyakinan kepada Allah menjadi kunci menghadapi setiap badai kehidupan,” ujarnya.
Hari Purnomo kemudian menguraikan lima makna penting di balik ujian hidup menurut Al-Qur’an dan Hadis:
1.Ujian sebagai bentuk cinta Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa ridha, maka baginya keridhaan; dan barang siapa murka, maka baginya kemurkaan.”
2.Kesadaran bahwa dunia bersifat sementara.
Dunia ini fana, silih berganti antara senang dan susah. Seperti roda kehidupan, kadang di atas dan kadang di bawah. Semua bersifat sementara.
3.Ujian sebagai sarana peningkatan kualitas diri.
Orang beriman justru menganggap ujian sebagai jalan memperkokoh ketakwaannya dan memperbaiki dirinya agar menjadi pribadi yang lebih kuat dan sabar.
4.Ujian adalah hakikat kehidupan.
Allah menciptakan hidup dan mati untuk menguji siapa di antara manusia yang terbaik amalnya (QS. Al-Mulk: 1–2). Baik kelapangan maupun kesempitan adalah ujian yang sama-sama harus disyukuri.
5.Di balik setiap ujian pasti ada hikmah.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya dalam setiap ujian, Allah menyimpan karunia di dalamnya.” Dengan ujian, manusia belajar bersabar, bersyukur, dan semakin dekat kepada Allah.
Menutup khutbahnya, Penyuluh KUA Mergangsan itu mengajak jamaah untuk senantiasa berbaik sangka kepada Allah dan meyakini bahwa setiap cobaan mengandung rahmat yang tersembunyi. “Semoga kita semua menjadi hamba yang sabar, ikhlas, dan selalu bersyukur dalam setiap keadaan,” pungkasnya.
Kegiatan khutbah Jumat ini menjadi bagian dari upaya Penyuluh Agama Islam KUA Mergangsan dalam memperkuat pemahaman keagamaan umat dan menanamkan nilai-nilai kesabaran serta ketakwaan di tengah masyarakat.[HP]



