Berita

Membangun Ekoteologi Bersama Penyuluh Agama Kemantren Mantrijeron

KUA Mantrijeron= Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup kini semakin diperkuat melalui pendekatan keagamaan. Hal inilah yang menjadi semangat dalam kegiatan jumat bersih yang dilakukan penyuluh agama Kemantren Mantrijeron. Jum’at (4/07/2025)

Kegiatan yang dilaksanakan untuk bersih-bersih kantor dan kenyamanan lingkungan sekaligus membangun kesadaran kolektif bahwa iman dan spiritualitas bisa menjadi kekuatan dalam menjaga kelestarian bumi. Peran penyuluh sebagai agen perubahan, tidak hanya dalam hal moral dan sosial, tetapi juga lingkungan hidup.

“Setiap agama mengajarkan pentingnya menjaga ciptaan Tuhan. Ekoteologi adalah jembatan antara iman dan aksi nyata untuk lingkungan. Maka, penyuluh harus menjadi teladan dan penggerak,” ujar Haura

Kepala KUA Kemantren Mantrijeron Setyo Purwadi, S. Ag memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini. Ia menegaskan bahwa peran penyuluh sangat strategis dalam membangun gerakan sosial berbasis nilai-nilai agama yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

“Kalau bicara perubahan perilaku, penyuluh agama punya kekuatan moral yang luar biasa. Saat mereka berbicara tentang lingkungan, itu bukan sekadar isu teknis, tapi panggilan iman,” pesannya.

Diharapkan ekoteologi tidak hanya menjadi wacana, melainkan gerakan nyata yang menyentuh akar rumput dan mewarnai praktik keberagamaan di Mantrijeron dan sekitarnya.(AZI)

Leave a Reply