Berita

Tiga Guru MAN 1 Yogyakarta Berkontribusi dalam Pendalaman Literasi Wakaf di Gunungkidul

Gunungkidul (MAN 1 Yogyakarta) – MAN 1 Gunungkidul menjadi tuan rumah kegiatan “Pendalaman Literasi Wakaf” yang diselenggarakan oleh MGMP Fikih–Ushul Fikih Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini mempertemukan para guru fikih dari seluruh madrasah aliyah di DIY dalam satu forum pembelajaran yang bertujuan memperkuat pemahaman wakaf sebagai bagian penting dari ibadah sekaligus instrumen pemberdayaan sosial.

Tiga guru dari MAN 1 Yogyakarta—Muh. Amin S.Ag., MA, Ismail Rozi Muslim A, Lc, dan Putri Luthfiana Khoirun Nisak, Lc—ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. Mereka bergabung dengan rekan-rekan sejawat untuk mendalami konsep dasar, landasan hukum, dan praktik wakaf dalam perspektif fikih maupun regulasi nasional. Lebih dari sekadar forum ilmiah, kegiatan ini menjadi ruang berbagi praktik baik, menyusun strategi pembelajaran yang inovatif, serta mempererat silaturahmi antar anggota MGMP.

Salah satu sesi yang paling menarik adalah pemaparan dari Hj. Sri Sugiyanti, SH., M.Hum, Penyelenggara Zakat dan Wakaf dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul. Beliau menjelaskan bagaimana Gunungkidul berhasil meraih predikat sebagai salah satu dari enam Kota Wakaf di Indonesia, yang secara resmi ditetapkan oleh Kementerian Agama RI pada 16 Juli 2024. Usulan ini pertama kali digagas oleh Kepala Kantor Kemenag Gunungkidul, Drs. H. Sa’ban Nuroni, MA, sebagai bentuk komitmen daerah dalam mengelola wakaf secara produktif dan berdampak luas.

Sri Sugiyanti memaparkan sejumlah program unggulan yang menjadi fondasi Gunungkidul sebagai Kota Wakaf. “Kita telah melaksanakan penanaman 1000 pohon matoa di atas tanah wakaf sebagai bentuk pelestarian dan pemanfaatan lahan, budidaya rumput gajah dan melon premium untuk mendukung ketahanan pangan, serta peluncuran Pojok Wakaf Uang Digital (PWUD) sebagai inovasi wakaf berbasis teknologi.

Salah satu program yang paling menyentuh adalah pengalengan daging qurban segar dari masjid-masjid untuk didistribusikan kepada keluarga rentan stunting, sebagai bentuk nyata kontribusi wakaf terhadap kesehatan masyarakat. Selain itu, dana wakaf juga dimanfaatkan untuk membantu penyelesaian masalah keuangan masyarakat yang terjerat rentenir.”

Kepala MAN 1 Yogyakarta, Edi Triyanto, S.Ag, S.Pd, M.Pd, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dan keikutsertaan guru-guru dari MAN 1 Yogyakarta. “Kami sangat mendukung partisipasi aktif para guru dalam forum seperti ini. Literasi wakaf bukan hanya memperkaya pemahaman fikih, tetapi juga membuka ruang untuk berkontribusi dalam pembangunan sosial. Semoga wawasan yang diperoleh dapat diterapkan dalam pembelajaran dan kehidupan bermasyarakat, sehingga madrasah benar-benar menjadi pusat peradaban yang memberi manfaat luas,” ujarnya. (dee)

Leave a Reply