Sinarengan: Kolaborasi Perpustakaan dalam Pembelajaran di MIN 1 Yogyakarta

Perpustakaan Ulil Albab MIN 1 Yogyakarta memiliki salah satu program unggulan bertajuk Sinau Bareng Perpustakaan atau disingkat Sinarengan. Nama ini diambil dari bahasa Jawa yang berarti “bersama atau berdampingan”, mencerminkan semangat kolaboratif antara guru dan pustakawan dalam mendukung proses pembelajaran siswa.
Melalui program Sinarengan, perpustakaan tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga berfungsi sebagai mitra guru dalam menyediakan sumber belajar tambahan. Ketika guru membutuhkan bahan rujukan atau referensi untuk memperkuat pembelajaran, perpustakaan hadir memberikan dukungan berupa buku pendamping, bahan literasi tematik, hingga tempat nyaman untuk kegiatan belajar aktif.
Salah satu implementasi program ini berlangsung pada Jumat, 25 Juli 2025. Pada kesempatan tersebut, Neneng Yuningsih, S.Pd.I, guru kelas 6C, bekerja sama dengan perpustakaan dalam pembelajaran materi unsur intrinsik karya fiksi. Seluruh siswa diajak belajar langsung di Perpustakaan Ulil Albab, didampingi oleh Pustakawan, Gayatri Novalinda, A.Md.
Pustakawan telah menyiapkan koleksi buku cerita anak yang relevan untuk dianalisis. Dalam suasana belajar yang menyenangkan, siswa dibimbing untuk mengenali unsur-unsur penting dalam cerita seperti tokoh, latar, alur, hingga amanat. Mereka juga belajar membaca data fisik buku seperti judul, pengarang, dan penerbit—sebuah keterampilan dasar literasi informasi yang penting untuk dikuasai sejak dini.
Selain mendampingi pembelajaran di kelas, program Sinarengan juga membuka ruang bagi siswa yang akan mewakili madrasah dalam lomba atau memiliki kebutuhan literasi tertentu. Perpustakaan siap menjadi tempat berlatih, berdiskusi, dan mencari informasi tambahan sesuai kebutuhan siswa.
Dengan hadirnya program Sinarengan, Perpustakaan Ulil Albab terus berupaya mewujudkan diri sebagai jantung pembelajaran madrasah—tempat yang tidak hanya menyimpan buku, tetapi juga menyalakan semangat belajar dan rasa ingin tahu para siswa. Kolaborasi yang erat antara guru dan pustakawan ini menjadi langkah nyata menuju madrasah yang literat, kreatif, dan berpihak pada kebutuhan belajar anak.