Penyuluh Buddha Ajak Generasi Muda Rawat Tradisi dengan Bijaksana

Yogyakarta – Agama dan tradisi budaya adalah sesuatu yang tidak terpisahkan saling melengkapi. Keduanya adalah bagian tak terpisahkan dalam kehidupan. Beragama dengan tetap selaras dan menjaga tradisi budaya merupakan indikator moderasi beragama. Demikian disampaikan Totok, S.Ag penyuluh agama Buddha Kemenag Kota Yogyakarta dalam kajian Dhammadesana pada puja bakti pemuda di Vihara Vidyaloka Umbulharjo Yogyakarta Minggu (20/7/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan Buddha di Kota Yogyakarta.
Dalam kesempatan tersebut Totok mengajak generasi muda Buddhis tidak anti terhadap tradisi lokal tetapi juga tidak dengan serta merta mengikutinya. “Ajaran Buddha telah dikenal dimana mana dapat berjalan harmonis dengan kebudayaan dimana agama Buddha berkembang,” ungkap Totok.
Ia menambahkan Agama Buddha bisa berciri Nusantara, China, Thailand, Jepang, Srilanka dan sebagainya karena menekankan esensi ajaran Dhamma. Jika generasi muda memahami esensi Dhamma ajaran Buddha dengan benar maka akan mampu selaras dengan tradisi budaya dimanapun tanpa kehilangan prinsip prinsip utama ajaran Buddha. [rls]