Penyuluh Agama Memberikan Bantuan Pohon Nanas Bagong Sebagai Bagian Ekoteologi

KUA Mantrijeron – Dalam upaya mewujudkan nilai-nilai keberagamaan yang ramah lingkungan, Penyuluh Agama Islam KUA Mantrijeron terhadap pelestarian lingkungan hidup melalui pendekatan ekoteologi. Kali ini, bantuan berupa bibit pohon nanas bagong diberikan kepada warga di wilayah Suryodiningratan sebagai bentuk aksi nyata kepedulian terhadap bumi. Senin, (28/07/2025)
Bantuan tersebut tidak sekadar dimaknai sebagai pemberian fisik, tetapi juga sebagai sarana edukasi bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah. Penyuluh Agama menekankan bahwa tanaman seperti nanas bagong memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi. Selain mampu menyerap air dan menahan erosi, buahnya pun memiliki potensi ekonomi bagi warga.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan kesadaran bahwa agama tidak hanya berbicara tentang ibadah ritual, tetapi juga bagaimana manusia bertanggung jawab atas kelestarian alam,” ujarnya
Endro saat menyerahkan bibit secara simbolis kepada jamaah masjid masyarakat setempat.
Penanaman nanas bagong ini menjadi bagian dari gerakan ekoteologi yaitu pendekatan teologi yang menekankan relasi harmonis antara manusia, Tuhan, dan alam. Konsep ini dipandang relevan untuk merespons krisis lingkungan dan perubahan iklim yang kian mengkhawatirkan.
Dengan mengintegrasikan nilai keagamaan dan pelestarian lingkungan, Penyuluh Agama Islam Mantrijeron membuktikan bahwa dakwah tidak hanya disampaikan lewat kata, tetapi juga melalui tindakan nyata yang memberi manfaat bagi sesama dan semesta.(EDW)