Penyuluh Agama KUA Umbulharjo Ikuti SPARK 2025, Perkuat Peran dalam Resolusi Konflik Keagamaan

Jakarta – 25 Juni 2025 Suparman, Penyuluh Agama Islam dari Kantor Urusan Agama (KUA) Umbulharjo, Kota Yogyakarta, turut aktif mengikuti kegiatan Sekolah Penyuluh dan Penghulu Aktor Resolusi Konflik (SPARK) 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia. Kegiatan berlangsung di Jakarta pada 22–26 Juni 2025.
SPARK merupakan upaya penguatan kapasitas bagi para penyuluh dan penghulu dalam mendeteksi, menganalisis, serta menangani potensi konflik sosial berbasis agama secara bijaksana. Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Direktur Jenderal Bimas Islam, Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag., yang menekankan pentingnya peran penyuluh dan penghulu sebagai agen perdamaian di tengah kompleksitas sosial masyarakat Indonesia. “Bapak/ibu hadir di sini bukan untuk menjadi aktor konflik, tetapi aktor resolusi. Itu artinya, harus selesai dulu dengan diri sendiri sebelum membantu menyelesaikan persoalan masyarakat,” ujar Abu Rokhmad dalam sambutannya, Senin (23/6).
Ia menegaskan bahwa keragaman Indonesia—dengan ribuan pulau, ratusan suku, bahasa, dan agama—menuntut pendekatan sosial-keagamaan yang cerdas, inklusif, dan adil. Menurutnya, konflik agama sering kali dipicu oleh fanatisme sempit, kurangnya empati sosial, dan minimnya keterampilan resolusi konflik. Lebih lanjut, Dirjen Bimas Islam mengajak peserta SPARK untuk menjadikan KUA, madrasah, dan kantor-kantor Kemenag sebagai ruang alternatif penyemaian harmoni keagamaan. “Jika ada rumah ibadah yang dibangun, itu artinya rumah kebaikan sedang dibangun. Sambutlah dengan suka cita, bukan curiga,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, para peserta dibekali kemampuan dalam deteksi dini, mediasi, fasilitasi, hingga advokasi terkait potensi konflik berbasis agama di masyarakat. SPARK menjadi platform penting untuk memperkuat wawasan penyuluh agar dapat memimpin narasi moderasi beragama di wilayah tugasnya masing-masing. Keikutsertaan Suparman dalam SPARK 2025 menjadi bagian dari komitmen KUA Umbulharjo untuk terus berkontribusi dalam membangun kerukunan dan ketahanan sosial masyarakat. Ia menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk memperluas perspektif dan membekali penyuluh dengan keterampilan praktis dalam mendampingi masyarakat lintas latar belakang. Dengan semangat SPARK, penyuluh agama diharapkan tidak hanya hadir sebagai pendakwah, tetapi juga sebagai jembatan yang menyatukan, mendamaikan, dan menciptakan ruang-ruang dialog antarumat.(arm)