Berita

Penyuluh Agama Kemenag Kota Yogyakarta Ikuti Rakerwil IPARI DIY

Penyuluh Agama Islam dari Kementerian Agama Kota Yogyakarta, yakni Didik Tri Wibowo, Totok, Jakfar Arifin, Felicitas Maria Padari Djati Martini, Roland Modestus Jemuro, Syamsul Maarif, Eko Agus Wibowo, R. Khaerudin, Mujirah dan Ismiyati mengikuti Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Daerah Istimewa Yogyakarta, yang diselenggarakan pada Rabu, 25 Juni 2025 di Hotel New Saphir Yogyakarta.

Hadir dalam kegiatan rapat kerja Pembimas Hindu m, Pembimas Katholik, perwakilan BNNP DIY, BKKBN DIY, TVRI dan RRI Yogyakarta.
Acara Rakerwil dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf (Penaiszawa) Kanwil Kemenag DIY, Nurhuda, S.Ag., M.S.I. Dalam sambutannya, Nurhuda menyampaikan tiga pesan penting kepada seluruh peserta:
1. Penyuluh agama sebagai garda terdepan Kementerian Agama dalam melaksanakan pembinaan umat.
2. Penyuluh sebagai aktor kunci dalam memberikan pemahaman, pengamalan, dan penghayatan ajaran agama di tengah masyarakat.
3. Mendukung penuh pelaksanaan Asta Protas Kementerian Agama, sebagaimana pesan Menteri Agama, yakni bekerja berbasis data agar menghasilkan kinerja yang terukur dan berdampak nyata.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi dari BNNP DIY terkait upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di masyarakat yang menjadi bagian penting dalam tugas penyuluhan keagamaan.
Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyampaian laporan dan perencanaan program kerja IPARI DIY yang dipimpin langsung oleh Ketua IPARI DIY, Nurrohman, sebagai bentuk penguatan sinergi dan arah gerak organisasi ke depan.
Dengan tema besar “Terwujudnya Penyuluh Agama yang Profesional dan Andal dalam Membangun Masyarakat yang Shaleh, Moderat, Cerdas dan Unggul untuk Mendukung Terwujudnya Indonesia Maju”, Rakerwil ini diharapkan mampu memperkuat peran strategis penyuluh agama di berbagai lini kehidupan masyarakat, baik secara keagamaan, sosial, maupun kebangsaan.

Rakerwil ini menjadi momentum strategis bagi para penyuluh agama untuk terus meningkatkan kompetensi, memperluas jejaring, serta memperkuat semangat kolaborasi dalam pelayanan keagamaan yang inklusif dan berdampak luas di masyarakat.[ekoAW]

Leave a Reply