Berita

Penyuluh Agama Danurejan Sampaikan Cara Berdoa di Makam Pada MT. Masjid Mubarok

Penyuluh Agama Danurejan Sampaikan Cara Berdoa di Makam Pada MT. Masjid Mubarok
Yogyakarta (KUA Danurejan) – Penyuluh Agama Islam Danurejan, H. Sujoko Suwono, S.Ag., MSI, kembali memberikan pembinaan rutin dalam kegiatan Majelis Taklim (MT) Masjid Mubarok yang berlokasi di Jl. Tukangan No. 1, Yogyakarta, pada Ahad pagi pukul 06.00–07.00 WIB. Pembinaan pada 5 Oktober 2025, Sujoko menyampaikan materi bertema “Tata Cara Berdoa di Makam”, yang merujuk kepada beberapa Hadits shohih terkait adab dan etika saat berada di makam.
Dalam menjelaskan materinya Sujoko mengutip Hadits Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Seandainya seseorang duduk di atas bara api sehingga membakar pakaiannya sampai kulitnya, itu lebih baik baginya dibandingkan duduk di atas kuburan”. (HR. Muslim). Dalam menjelaskan Hadits tersebut, Sujoko mengutip pandangan ulama dalam kitab ‘Aunul Ma’būd Syarh Sunan Abî Daud karya Al-‘Adzim Al-Abadi yang menyatakan : “Di dalam Hadits di atas terdapat dalil atas ketidakbolehan duduk di atas kuburan, dan jumhur (mayoritas) ulama berpendapat, duduk di atas kuburan adalah haram”. (Al-‘Adzim Al-Abadi, Beirut : Dar El-Kutub Al-‘Ilmiyyah, cet. ke-2, 1415 H, Juz 9, hlm. 35).
Selain itu, Sujoko juga menyampaikan pentingnya mendoakan jenazah usai pemakaman, sebagaimana disebutkan dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Utsman bin Affan RA : Nabi SAW ketika selesai menguburkan mayit, beliau berdiri di sampingnya dan bersabda : “Mintakanlah ampun untuk saudaramu dan mintakanlah kepada Allah semoga diberi ketabahan, karena saat ini dia sedang ditanya (diuji)”. Materi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada jamaah tentang pentingnya menjaga adab saat ziarah kubur, serta mengajarkan tata cara berdoa yang sesuai tuntunan syariat.
Majelis Taklim Masjid Mubarok merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap Ahad pagi. Kegiatan ini menjadi wadah pembinaan keagamaan yang secara aktif dilakukan oleh KUA Danurejan melalui para penyuluh agama, sebagai bentuk penguatan pemahaman keagamaan masyarakat secara berkesinambungan. (Jk).

Leave a Reply