Penyuluh Agama Danurejan Pembinaan Di Rutan

Penyuluh Agama Danurejan Pembinaan Di Rutan
Yogyakarta (KUA Danurejan) – Penyuluh Agama Islam KUA Danurejan H. Sujoko Suwono, S. Ag., MSI melaksanakan pembinaan di Rumah Tahanan (Rutan) klas II A Jl. Tamansiswa 6 A Yogyakarta pada 19 Juni 2025. Dalam pembinaan kali ini Sujoko menerima pertanyaan tentang bacaan “āmiin” dalam surat Al-Fatihah.
Menjawab pertanyaan ini Sujoko menjelaskan bahwa bacaan āmiin dalam surat Al-Fatihah itu harus dibaca keras dalam sholat yang bacaan Al-Fatihahnya dijaharharkan (dibaca keras). Untuk bacaan Al-Fatihah di luar sholat boleh membaca āmiin
boleh tidak.
Lebih lanjut Sujoko menerangkan sesuai Hadis Riwayat (HR) An-Nasāi, Ibn Khuzaimah, Ibn Ḥibbān, Al-Baihaqi, Ad-Dāruqutni, At-Taḥāwi, Ibn ‘Abd Al-Barr, dan Al-Khātib Al-Bagdādi bahwa imam sholat berjamaah harus membaca āmiin secara keras saat bacaan Al-Fatihahnya dibaca jahar. Bunyi Hadis itu adalah “Dari Nu‘aim Al-Mujmir (bahwa) ia berkata : aku shalat di belakang Abū Hurairah : ia membaca Bismillāhirrahmānirrahiim, kemudian membaca Ummul Quran (Al-Fatihah) hingga sampai ghairil-maghdūbi ‘alaihim wa ladl-dlāllin, lalu mengucapkan āmiin dan jamaah pun mengucapkan āmiin. Setiap kali sujud, ia mengucapkan Allāhu Akbar dan setiap kali bangkit dari duduk dari dua sujud ia juga mengucapkan Allāhu Akbar. Ketika selesai mengucapkan salam, ia mengatakan, “Demi Allah yang diriku berada di tangan-Nya, Sesungguhnya aku adalah orang yang shalatnya paling menyerupai shalat Rasulullah SAW”.
Oleh karena dalam sholat berjamaah itu gerakan makmum tidak boleh membarengi gerakan imam, maka bacaan āmiin-nya makmum tidak boleh membarengi bacaan āmiin-nya imam. Hal masih belum diketahui oleh banyak orang. Jadi bacaan āmiin-nya makmum itu membarengi bacaan āmiin-nya imam itu saja tidak boleh, apalagi jika mendahului. Oleh karena itu ilmu ini harus diamalkan (dipraktekkan) dan disosialisasikan kepada yang belum untuk diberi tahu, karena kenyataannya masih banyak iman yang tidak membaca āmiin saat sholat yang dijaharharkan. (jk).