Berita

Penyuluh Agama Danurejan Membersamai Wisuda Warga Binaan Lapas Yogyakarta

Yogyakarta (KUA Danurejan) – Penyuluh Agama Danurejan H. Sujoko Suwono, S. Ag., MSI Membersamai acara wisuda madrasah Al-Qur’an Al-Fajar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Yogyakarta. Dalam suasana haru dan khidmat mewarnai prosesi Wisuda ke-13 Madrasah di Lapas Klas IIA Yogyakarta, pada Rabu (15/10/2025). Kegiatan ini diikuti oleh 74 santri warga binaan (Wabin) yang terdiri dari 29 santri kelas tahfidz, 33 santri kelas tahsin, dan 12 santri kelas Iqro’.

Kepala Lapas Yogyakarta, Mardiyanto, Amd.IP., S.Sos., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa madrasah yang didirikan sejak Mei 2018 ini telah memiliki legalitas resmi dari Kementerian Agama dengan nomor izin 433 Tahun 2024 dan hingga saat ini telah mewisuda 885 santri. “Wisuda ini bukanlah akhir, tetapi apresiasi untuk memacu semangat meningkatkan hafalan dan pemahaman Al-Qur’an”, ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua BAZNAS DIY, Dr. H. Munjahid, M.Ag., memberikan apresiasi tinggi terhadap para penyuluh agama. Munjahid menyebut para Penyuluh itu sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa dan tanpa tanda tangan” yang dengan tulus membimbing para santri di Lapas. Munjahid menambahkan, “Jika para Muzaki tahu bahwa dana mereka digunakan untuk kegiatan seperti ini, mereka pasti akan merasa sangat puas”.

Kesaksian menarik juga muncul dari beberapa warga binaan, yang mengaku justru baru bisa mengaji dan mendirikan sholat setelah masuk ke Lapas. Hal ini menunjukkan bahwa pembinaan keagamaan memiliki dampak yang sangat nyata dalam membentuk karakter dan spiritualitas para narapidana.

Kasubag Tata Usaha Kemenag Kota Yogyakarta, H. Ahmad Mustafid, S.Ag., M.Hum., turut hadir dan menyampaikan selamat kepada para wisudawan. “Semangat para santri dalam mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an sungguh luar biasa. Semoga menjadi syafaat bagi kehidupan mereka di dunia dan akhirat”, ucapnya.

Wisuda ini turut dihadiri oleh perwakilan dari BAZNAS DIY, Pemkot Yogyakarta, Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LPM UMY), wali santri dan ustadz-ustadzah dari Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Yogyakarta.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara Kemenag, BAZNAS dan Lapas mampu menghadirkan perubahan positif, bahkan dari balik jeruji besi. Pendidikan agama terus menjadi jalan bagi para warga binaan untuk bangkit, memperbaiki diri dan menatap masa depan dengan penuh harapan. (Jk).

Leave a Reply