Yogyakarta (29/10/2025) – Kantor Urusan Agama (KUA) Kemantren Mergangsan turut mengikuti kegiatan pengajian rutin Forum Koordinasi Pimpinan Kemantren (Forkopimtren) Mergangsan yang digelar di Pendopo Manunggal Kemantren Mergangsan, Rabu (29/10/2025).
Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB ini diawali dengan tadarus bersama membaca surat-surat pendek Juz 30 yang dipimpin oleh Mukrimah, S.Ag, Penyuluh KUA Mergangsan Kegiatan berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan.
Hadir dalam pengajian ini Mantri Pamong Praja Kemantren Mergangsan Drs. Suradi, M.Si., Kapolsek, Danramil, Kepala Puskesmas, para Lurah dari Brontokusuman, Wirogunan, Keparakan, serta pegawai Kemantren dan KUA Mergangsan.
Kepala KUA Kemantren Mergangsan Zaenal Syarifuddin, S.H.I., M.S.I. menyampaikan tausiah dengan tema “Talak dan Rujuk”. Ia menjelaskan bahwa talak adalah “pintu darurat” dalam rumah tangga yang dibolehkan jika memang diperlukan, meskipun termasuk perkara yang paling dibenci Allah.
Dalam ceramahnya, beliau menegaskan pentingnya memahami hukum talak dan rujuk secara benar, baik dari sisi fiqh maupun hukum positif. Talak terbagi menjadi talak raj‘i dan talak bain, dengan ketentuan berbeda dalam hal rujuk dan masa iddah. Ia juga mengingatkan bahwa angka perceraian di Indonesia, termasuk di Yogyakarta, masih cukup tinggi, sehingga setiap pasangan perlu lebih bijak dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.
Di akhir acara, Mantri Pamong Praja Kemantren Mergangsan Drs. Suradi, M.Si. menyampaikan bahwa pengajian Forkopimtren bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, mempererat silaturahmi, serta memperkuat koordinasi antar unsur pimpinan di tingkat kemantren.
“Melalui pengajian seperti ini, kita tidak hanya menambah wawasan keagamaan, tetapi juga memperkuat sinergi dan kebersamaan dalam melayani masyarakat,” ungkap Suradi.
Kegiatan Forkopimtren ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, dan lembaga keagamaan dalam mewujudkan masyarakat Mergangsan yang harmonis dan berdaya.[HP]
