Artikel

Kiprah Seorang Guru Muslimah dalam Perspektif Ekoteologi

Oleh: Khusnul Daroyah
Guru MAN 2 Yogyakarta

Di antara manusia ada yang pembicaraannya tentang kehidupan dunia mengagumkan engkau
(Nabi Muhammad) dan dia menjadikan Allah sebagai saksi atas (kebenaran) isi hatinya.
Padahal, dia adalah penentang yang paling keras. Apabila berpaling (dari engkau atau
berkuasa), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi serta merusak tanam-tanaman dan
ternak. Allah tidak menyukai kerusakan (QS Albaqarah (2): 204-5).\

Ayat Alquran di atas mengingatkan setiap manusia harus komitmen dan konsisten,
terhadap lingkungan. Tidak manis di mulut dengan mengataan bahwa saya menjadi penjaga
lingkngan sementara tindakannya menjadi perusak lingkungan. Integritasi antara perkataan dan
perbuatan menjadi bagian dari amanat Allah Swt terhadap setiap manusa yang harus mengelola
sekaligus melestarikan lingkungan.

Sikap tersebut bisa diekspresikan selaras dengan peran keseharian di lingkungan kerja
maupun tempat tinggal. Dalam konteks profesi guru, komitmen mengelola dan memelihara
lingkungan bisa diaplikasikan di lingkungan sekolah.

Saya sebagai guru sekaligus koordinator Pendidikan Lingkungan Hidup di Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) 2 Yogyakarta, mengemban tugas mengelola lingkungan. Maka peran saya
mengelola sumber daya manusia dan sarana untuk mengakselerasi lingkungan, seperti
pengelololaan dan pemeliharaan tanaman, yang di tanam di atas lahan madrasah maupun tanaman
di dalam pot atau medium sejenis lainnya. Memelihara dan menciptakan lingkungan belajar yang
nyaman untuk mendorong berjalannya kegiatan belajar mengajar yang baik.

Peran lainnya mengelola sampah di lingkungan madrasah. Pemilahan sampah organik dan
anorganik, rekayasa sampah menjadi produktif seperti sampah organik menjadi pupuk kompos,
ecoenzyme dan daur ulang sampah anorganik menjadi produk yang bernilai dan bermanfaat.
Tugas koordinator pendidikan lingkungan hidup diintegrasikan dengan kegiatan siswa.
Karena madrasah menerapkan ketentuan bahwa pendidikan lingkungan hidup (PLH) sebagai
bagian dari pendidikan kokurikuler, maka pemeliharaan lingkungan di madrasah melibatkan
semua warga madrasah, dalam hal ini guru, tenaga kependidikan dan siswa. Terdapat di dalamnya
program-program Pendidikan Lingkungan Hidup.

Program pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan madrasah yang melihatkan seluruh
sivitas madrasah dijadwalkan secara rutin setiap hari Jumat jam pertama. Kegiatan rutin ini untuk
menanamkan kesadaran pada setiap sivitas madrasah termasuk guru dan siswa yang memiliki
tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan bumi yang di huni. Memberi bekal pengetahuan
yang cukup dan sikap bertanggung jawab peduli terhadap lingkungan.

Kegiatan PLH mencakup kegiatan siswa mengelola lingkungan sekolah, pendekatan yang
diterapkan madrasah melalui edukasi, pelatihan, workshop, publikasi dan aksi nyata yang kreatif
dan edukatif, di antaranya pembuatan ecoenzyme, pembuatan kompos, daur ulang limbah plastik
menjadi produk seni seperti wayang, tas, kursi, lampion dan pot dari barang bekas, pembuatan
sabun dari minyak jelantah, pembuatan lilin dari minyak jelantah dan praktek memanfaatkan galon
bekas untuk menanam tanaman hidroponik. Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan pentingnya
pengelolaan sampah, tetapi juga melestarikan budaya lokal melalui media yang ramah lingkungan.

Untuk menjadi madrasah sebagai contoh praktik baik (best practice) pengelolaan sampah bagi
masyarakat/ sekolah lain, maka madrasah bekerjasama dengan dinas Lingkungan Hidup (DLH)
kota Yogyakarta, praktisi peduli lingkungan Bank Sampah Yogyakarta (BSI) kota Yogyakarta,
kelurahan Ngampilan dan masyarakat sekitar madrasah untuk saling bahu membahu mengurangi
krisis lingkungan dari skala yang paling kecil.

Sebagai koordinator PLH, saya mengelola dan memandu kegiatan-kgiatan tersebut.
Misinya sejalan dengan kebijakan madrasah, yaitu menumbuhkan karakter siswa untuk
mensyukuri nikmat yang Allah Subhanahu Wataala (Swt) atas semua nikmat lingkungan, dan
menanamkan sikap peduli dan bertanggung jawab sebagai khalifah di muka bumi ini.
Dalam skala lebih besar, misi peduli lingkungan itu untuk membangun hubungan antara
manusia dengan alam yang harmonis dengan menanamkan pendidikan kepada setiap siswa yang
mampu mengorganisasi kebutuhan lingkugan secara baik dan berimbang antara mengambil mafaat
lingkungan dan tugas memilihara serta melestarikan lingkungan.

Kami mengharap agar setiap siswa bisa menjauhkan diri dari sikap egois terhadap
lingkungan alam karena alam diciptakan oleh Allah Swt alam semesta dan lingkungan di dalamnya
untuk dikelola dan diambil manfaatnya di satu sisi, kemudian dipelihara dan dijaga kelestarianya
di sisi lain.

Sebagai seorang guru muslimah, saya meyakini bahwa apa yang saya lakukan apapun
bentuknya, akan memberi manfaat bagi siswa dan lingkungan. Ketika saya mengajak satu sampai
10 siswa untuk mengurangi penggunaan wadah tidak ramah lingkungan seperti wadah berbahan
plastik yang satu kali pakai, digantikan dengan wadah yang bisa digunakan seara berkelanjutan
seperti tumbler, mengenalkan siswa menanam pohon buah di madrasah dan di lingkungan rumah,
mengenalkan perilaku hemat air, berharap bisa berlipat sepuluh atau bahkan lebih dampak
positifnya dalam urusan mengelola dan memelihara lingkungan.

Saya sebagai guru pengampu pelajaran matematika, merasa Allah Swt telah memberi
kesempatan yang lebih, tidak hanya kesempatan melaksanaan tugas pokok di ruang kelas untuk
memberikan pelajaran matematika. Allah Swt memberi kesempatan saya pribadi, kolega guru, dan
siswa untuk menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan dan tanggung jawab terhadap pelestarian
alam. Dari madrasah saya berharapk mampu melahirkan generasi peduli lingkungan dan menjadi
agen perubahan.

Langkah nyata menjaga bumi sekecil apapun bentuknya, memiliki makna spiritual bagi
gerakan pelestarian lingkungan bukan sekedar tanggung jawab sosial namun bagian dari ibadah
yang berkelanjutan. Tugas mulia demikan sangat beralasan dilakukan ketika kondisi lingkungan
dan perubahan iklim dewasa ini menjadi isu hangat dunia. Krisis lingkungan terjadi di banyak
tempat di belahan bumi ini.

Langkah kecil saya bagian dari partisipasi aktif peduli lingkungan. Harapannya, agar bumi
yang kita tempati tetap Lestari, terus bisa menjadi surga bagi anak dan cucu semua manusia, dan
mahluk penghuni bumi lainnya.

Menyikapi krisis lingkungan dengan sikap nyata peduli dan komitmen menjaga,
mengelola, dan memelihara alam, menjadi tindakan personal yang strategis, yang diharapkan
menjadi virus yang menular ke kolega, teman, anak didik, dan keluarga. Visi demikian sesuai
dengan karakter perempuan yang ditakdirkan oleh Allah Swt bersifat penyayang, suka keindahan,
kerapian dan membawa energi kasih sayang dan keberlanjutan di lingkungan sekitar. Takdir ini
menunjukkan, guru perempuan memiliki peran spiritual yang diharapkan dapat menumbuhkan
kesadaran ekologis baik di lingkungan keluarga, madrasah maupun masyarakat. Dengan kasih
sayang, ketekukan dan ketelatenannya, guru perempuan dapat menjadi agen perubahan dan pusat
transformasi nilai-nilai ekologis yang tumbuh dan berkembang dalam kebiasaan keseharian.

Visi ini mendapatkan dukungan madrasah. Sebagai Lembaga Pendidikan Islam, mandrasah
memosisikan diri sebagai lembaga yang strategis untuk menanamkan nilai-nilai ekologis. Di
dalamnya, para guru tidak hanya mengajarkan mata pelajaran sesuai bidangnya, guru jugu sebagai
sosok yang harus mampu membentuk karakter spiritual dan ekologis siswa. Guru ideal harus
mampu mengaitkan setiap pelajaran dengan nilai-nilai kepedulian lingkungan, kejujuran dan
tanggung jawab sosial.

Sebagai muslimah yang menjadi penggerak pendidikan lingkungan hidup, saya
mengaitkan pelajaran matematika dengan lingkungan. Targenya, siswa bisa menginternalisasi
mata Pelajaran dan mengaitkan dengan fenomena lingkungan.

Ikhtiar ini bagian dari pengabdian saya kepada Allah Swt. Saya berdoa agar setiap Langkah
kebaikan itu, dalam setiap ajaran matematika yang dikaitkan lingkungan, dalam setiap pohon yang
saya tanam sendiri maupun bersama siswa, setiap anak yang saya libatkan dan ajarkan menjaga
alam dan lingkungan, semuanya menjadi saksi bahwa saya telah mencoba melaksanakan perintah
Allah sebagai khalifah fil ardh.***

Leave a Reply