Berita

Kepala Kantor Sambut “Dialog Tokoh Wanita Lintas Agama”

Yogyakarta(Humas) Selasa (10/6/20225) – Dalam rangka peningkatan kesadaran masyarakat terhadap isu wanita dan ketahanan keluarga, digelar kegiatan Dialog Tokoh Wanita Lintas Agama yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta dengan tema  ”Peran Wanita dalam Mewujudkan Keluarga Rukun dan Sejahtera” yang diselenggarakan di RM Ingkung Grobog. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari DP3AP2KB  (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) yang membahas mengenai peran strategis perempuan dalam kehidupan dan masyarakat, yakni Kabid PPP Ria Rinawati, SSTP. Sebagai moderator adalah Analis Forum Kerukunan Umat Zahara Emilya Girsang, S.Ag., sekaligus memandu jalannya acara.

Hadir membuka kegiatan sekaligus memberikan pengarahan Kepala Kankemenag Kota Yogyakarta H. Nadhif,S.Ag, MSI. Dalam sambutannya Nadhif menyorot isu  wanita memiliki peran yang sangat strategis dalam keluarga dan masyarakat sebagai. Peran mereka mencakup pengasuhan anak, menjaga keharmonisan rumah tangga, memberikan dukungan kepada suami, serta berkontribusi dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Nadhif menyorot pula soal “setan gepeng” alias handphone yang dapat merusak sebuah keluarga jika tidak digunakan dengan bijak sesuai peruntukkannya. Juga terkait maraknya judi online yang dapat merusak kehidupan remaja saat ini. Kepala Subag Tata Usaha. H. Ahmad Mustafid,S.Ag,M.Hum , menyampaikan laporan kegiatan dimana peserta kegiatan adalah tokoh wanita dari perwakilan 6 agama serta tokoh organisasi sosial kemasyarakatan wanita seperti Muslimat NU, dan Aisyiyah serta PKK. Tujuan kegiatan bersama sama berdialog mencari jalan keluar bagi permsalahan keluarga dalam masyarakat.

Ria Rinawati menyampaikan bahwa Beberapa isu yang diangkat dalam dialog ini antara lain KDRT, perceraian, pernikahan dini, perdagangan orang, dan pola pengasuhan anak. Selain itu, disampaikan pula bahwa keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran penting dalam mewujudkan ketahanan sosial.

Dalam materi dialog juga menyoroti pentingnya peran wanita dalam keluarga sebagai anak, istri, dan ibu. UPTPA (Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan Anak) sebagai layanan pengaduan KDRT disebutkan dapat diakses secara langsung maupun melalui hotline. Peserta juga diberikan pemahaman mengenai bahaya dispensasi nikah akibat pernikahan diluar kehendak.

Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) turut diperkenalkan sebagai saran pembinaan keluarga. Berdasarkan data yang ditampilkan, rumah pelaku dan rumah korban menjadi lokasi kasus kekerasan tertinggi selama bulan April 2025. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi wadah refleksi dan aksi bersama dalam memperkuat ketahanan di masyarakat Kota Yogyakarta.[Nanda_Ara]

Leave a Reply