Haji Mabrur Itu Berkualitas Transformatif, Pesan Khutbah Idul Adha di SMKN 4 Yogyakarta

Haji Mabrur Itu Berkualitas Transformatif, Pesan Khutbah Idul Adha di SMKN 4 Yogyakarta
Yogyakarta, 6 Juni 2025 (KUA Wirobrajan)— Pelaksanaan Salat Idul Adha di SMKN 4 Yogyakarta pada Jumat pagi, 6 Juni 2025, bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1446 H, berlangsung dengan khidmat. Bertindak sebagai khatib adalah Agus Saeful Bahri, S.Ag., M.S.I., Penyuluh Agama Islam KUA Wirobrajan, yang dalam khutbahnya mengangkat tema “Haji Mabrur Itu Berkualitas Transformatif.”
Dalam khutbahnya, Agus Saeful Bahri menyampaikan bahwa ibadah haji sejati bukan hanya tentang menyelesaikan rukun dan wajib haji, tetapi juga tentang perubahan perilaku yang membawa dampak sosial. Ia menegaskan bahwa haji mabrur adalah bentuk ibadah yang melahirkan pribadi yang lebih peduli, dermawan, dan membawa kedamaian di tengah masyarakat.
Mengutip hadis riwayat Ahmad, ia menyampaikan bahwa Rasulullah saw. menyebutkan dua ciri utama haji mabrur, yaitu ith’am ath-tha’am (memberi makan) dan ifsya’ as-salam (menebar salam). Dua tindakan ini, menurutnya, menjadi indikator nyata bahwa ibadah telah berhasil membentuk karakter sosial dan spiritual yang kuat.
Menariknya, saat jamaah haji sedang menunaikan ibadah di tanah suci, umat Islam yang tidak berhaji pun melaksanakan ibadah kurban. Agus menekankan bahwa keduanya—haji dan kurban—adalah bentuk ibadah yang meski berbeda secara ritual, namun memiliki outcome yang sama: membentuk pribadi yang mabrur. Ia mengutip hadis riwayat Malik dari Aisyah ra., yang menjelaskan pentingnya membagikan daging kurban kepada fakir miskin sebagai manifestasi kepedulian sosial yang sejati.
“Baik haji maupun kurban, keduanya diarahkan pada pembentukan hati yang lurus, yang senantiasa digerakkan Allah dalam jalan kebajikan,” jelasnya. Hal ini, lanjut Agus, juga ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 177, bahwa kebaikan sejati bukan sekadar formalitas ibadah, tetapi pada kualitas amal dan akhlak sosial yang menyertainya.
“Jangan sampai ibadah kita berhenti di prosesi, tetapi harus menumbuhkan etika, kepedulian, dan semangat berbagi. Itulah buah dari ibadah yang diterima, itulah tanda mabrur,” tandasnya di akhir khutbah.
Kegiatan Idul Adha di SMKN 4 Yogyakarta ini ditutup dengan penyembelihan hewan kurban sapi sebanyak 13 ekor dan kambing sebanyak 15 ekor di Masjid An-Nashir dan beberapa masjid di sekitarnya yang diikuti jama’ah dan warga sekitar dalam suasana kekeluargaan dan kebersamaan. (ASB)