Yogyakarta (MAN 1 Yogyakarta) – Sebuah gebrakan intensif terjadi di MAN 1 Yogyakarta. Ratusan murid kelas X mengikuti sesi khusus bertajuk Motivasi Kesadaran Diri dan Ibadah pada Rabu (5/11/2025) di aula madrasah. Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Kepala Madrasah Urusan Kurikulum, Taufik Zamhari, M.Sc., ini bertujuan mengukuhkan fondasi spiritual dan karakter pelajar di tengah tantangan zaman.
Sorotan utama acara tertuju pada Purwanto dikenal akrab sebagai Kak Ipung, Motivator Pancaran Qolbu Yogyakarta dan Promotor STIFiN Tes Mesin Kecerdasan Yogyakarta, yang merupakan putra kelahiran Bangka Belitung. Dengan materi utamanya “Pelajar Islam Hebat”, Kak Ipung menyerukan pesan fundamental: “Adab itu penting. Bertanggung jawab itu yang harus kamu sempurnakan.”
Kak Ipung mengupas tuntas realitas bahwa setiap manusia lahir dengan potensi besar, akal, hati, dan jiwa untuk beribadah. Namun, tak jarang hidup dijalani tanpa kesadaran akan tujuan hakiki. Ia menegaskan, kesadaran diri adalah kunci untuk menjalani hidup bermakna, dan ibadah yang dilakukan dengan sadar merupakan tanda nyata dari kedewasaan iman.
Menurutnya, kesadaran diri berarti mengetahui siapa kita sebenarnya, apa tujuan hidup kita, dan peran apa yang harus kita mainkan di dunia. Dalam Islam, kesadaran diri ini tak terpisahkan dari pengenalan akan Allah. Hal ini diperkuat dengan kutipan dari QS. Adz-Dzariyat ayat 56: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
Untuk mencapai level “Pelajar Islam Hebat,” Kak Ipung memaparkan langkah-langkah praktis menumbuhkan kesadaran diri dan ibadah:
* Muhasabah diri setiap hari.
* Menjaga hati dari iri, dengki, dan riya.
* Membiasakan dzikir dan tafakur.
* Menjadikan ibadah sebagai kebutuhan, bukan sekadar kewajiban.
* Membaca Al-Qur’an dengan tadabbur (perenungan mendalam).
Selain itu, ia memadatkan formula hidup sukses menjadi tiga kunci utama: iman, amal, dan ilmu. Ini diterjemahkan menjadi 4 Aksi Sukses yang harus dipegang teguh oleh setiap pelajar: Jaga sholat, Tadarus Al-Qur’an, Belajar dengan tekun, dan memiliki akhlaqul karimah.
Kegiatan ditutup dengan sesi perenungan dan muhasabah diri yang khidmat. Sesi ini mendorong para murid untuk meresapi kembali makna tanggung jawab spiritual dan akademik mereka, meninggalkan kesan mendalam yang diharapkan menjadi bekal utama dalam meniti pendidikan di MAN 1 Yogyakarta. (dee)
