Penyuluh KUA Gedongtengen Sampaikan Kultum di Mushola Kemenag Kota Yogyakarta

Yogyakarta, Selasa 15 Juli 2025 — Dalam rangka memperkuat pembinaan rohani bagi ASN di lingkungan Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Mushola Kemenag Kota kembali menyelenggarakan kegiatan kultum ba’da Ashar yang diisi oleh penyuluh agama Islam. Pada kesempatan kali ini, kultum disampaikan oleh Asrofi, Penyuluh Agama Islam dari KUA Kemantren Gedongtengen.
Dengan penuh semangat dan penghayatan, Asrofi menyampaikan materi bertema:
> “Barang Siapa yang Meninggalkan Sesuatu yang Haram Maka Akan Didapatinya dalam Kondisi Halal.”
Dalam pemaparannya, Asrofi mengawali kultum dengan sebuah hadis yang sangat relevan:
> “مَن تَرَكَ شَيْئًا لِلَّهِ عَوَّضَهُ اللَّهُ خَيْرًا مِنْهُ”
“Barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik darinya.”
(HR. Ahmad)
Asrofi menjelaskan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam kerap dihadapkan pada pilihan antara yang halal dan yang haram. Godaan terhadap harta, jabatan, ataupun kenikmatan sesaat bisa menjerumuskan seseorang pada hal-hal yang dilarang oleh syariat. Namun bagi orang-orang yang mampu menahan diri dan ikhlas meninggalkan yang haram karena takut kepada Allah, maka Allah akan memberikan ganti yang jauh lebih baik, halal, dan berkah.
Beliau mencontohkan kisah Nabi Yusuf ‘alaihissalam yang menolak ajakan zina dari istri seorang pembesar Mesir. Keteguhan Nabi Yusuf dalam menjaga kehormatan dan kesuciannya meski dalam tekanan justru mengantarkannya kepada kemuliaan. Allah menjadikan beliau seorang pemimpin dan tokoh yang disegani. Ini menjadi pelajaran bahwa jalan ketaatan tidak selalu mudah, tetapi ganjarannya pasti besar.
> “Jangan pernah berpikir bahwa meninggalkan sesuatu yang haram akan membuat kita rugi,” ujar Asrofi. “Karena sesungguhnya keberkahan hidup justru datang dari perkara-perkara yang halal dan diridhai oleh Allah SWT.”
Selain itu, Asrofi juga mengajak para jamaah untuk melakukan muhasabah diri, mengevaluasi aktivitas harian agar tidak keluar dari batasan syariat. Ia mengingatkan pentingnya menjaga lisan, amanah pekerjaan, serta tidak tergoda oleh keuntungan duniawi yang diperoleh dengan cara yang tidak dibenarkan agama.
Kultum yang berlangsung sekitar 15 menit tersebut disampaikan secara santai, jelas, dan penuh semangat, sehingga membuat para jamaah terkesan dan larut dalam pesan-pesan kebaikan yang disampaikan.
Para ASN yang mengikuti kultum tampak antusias dan menyimak dengan khidmat. Beberapa peserta bahkan menyampaikan kesan positif atas materi yang disampaikan, karena sangat relevan dengan tantangan kehidupan di zaman modern ini, terutama di lingkungan kerja.
Kegiatan kultum rutin ini menjadi salah satu bentuk pembinaan rohani dan penyegaran spiritual yang dilaksanakan oleh Kemenag Kota Yogyakarta, dengan menghadirkan para penyuluh dan tokoh agama yang kompeten di bidangnya.
Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berjalan secara konsisten dan menjadi wasilah bagi para ASN untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan, baik pribadi, keluarga, maupun dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai abdi negara.[rafi]