Berita

Penyuluh Wirobrajan Bina Ruhani Lansia di LKS Yatim Piatu Puteri Aisyiyah

*Penyuluh Agama Islam Wirobrajan Melakukan Pembinaan Ruhani Lansia di LKS Yatim Piatu ‘Puteri Aisyiyah*

Yogyakarta, 16 Juni 2025 (KUA Wirobrajan) — Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Yatim Piatu ‘Aisyiyah Serangan menggelar kegiatan Pembinaan Ruhani bagi para lansia, Sabtu pagi (16/6), sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan spiritual dan sosial bagi para warga binaannya.

Kegiatan yang berlangsung penuh kekhusyukan ini menghadirkan Agus Saeful Bahri, S.Ag., M.S.I, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Wirobrajan, sebagai narasumber. Dalam ceramahnya, beliau mengangkat tema “Menjadi Mabrur Meskipun Tidak Berhaji”.

Mengacu pada Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 177, Agus Saeful Bahri menjelaskan bahwa esensi ibadah dalam Islam bukan semata-mata pada pelaksanaan ritual, tetapi harus tercermin dalam perilaku sosial. “Ibadah dalam Islam bukan hanya hubungan vertikal kepada Allah, tetapi juga memiliki dimensi horizontal atau tauhid sosial, yakni kepedulian kepada sesama,” ungkapnya.

Ayat tersebut, lanjut Agus, menegaskan bahwa kebaikan _(Al-Birru)_ bukan hanya soal menghadapkan wajah ke timur atau barat, melainkan iman yang diiringi dengan perilaku sosial filantropis, transformatif, spiritualis, dan berintegritas.

Kata _Al-Birru_ (kebajikan / kebaikan) dalam ayat di atas yang menjadi kata dasar kata _Al-Mabrur_ dan disematkan dengan kata Al-Haj sehingga menjadi frase _Al-Hajj Al-Mabrur_ (Haji Mabrur) sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ahmad bermakna orang yang diluruskan hatinya oleh Allah SWT untuk senantiasa berbuat kebajikan. Dalam ayat ini orang mabrur tidak dikaitkan dengan ibadah haji tetapi seseorang yang bertauhid personal sekaligus bertauhid sosial, bahkan disematkan pada dirinya gelar _al-muttaquun_ sebagai puncak penghambaan seseorang di hadapan Allah.

Para lansia yang hadir tampak antusias mengikuti pembinaan, yang diakhiri dengan sesi tanya jawab dan doa bersama. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pembinaan ruhani tetap relevan dan bermakna dalam memberikan semangat hidup serta memperkuat spiritualitas di usia senja. (ASB)

Leave a Reply