Berita

Penyuluh Agama Danurejan Mengisi Pengajian Umi Humairo

Penyuluh Agama Danurejan Mengisi Pengajian Umi Humairo.

Yogyakarta (KUA Danurejan) – Penyuluh Agama Danurejan Yogyakarta H. Sujoko Suwono, S. Ag., MSI menangisi pengajian jamaah pengajian Umi Humairo Danurejan Yogyakarta pada 10 Mei 2025. Dalam pengajian yang dilaksanakan di masjid Al-Falah komplek kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) kota Yogyakarta ini Sujoko menggunakan metode tanya jawab interaktif. Dari jamaah ada yang bertanya bagaimana penasehatan bagi calon manten di KUA itu ?

Menjawab pertanyaan ini Sujoko menjelaskan bahwa pada awalnya penasehatan perkawinan di KUA itu dilaksanakan oleh Badan Pembinaan, Penasehatan dan Pelestarian Perkawinan (BP4). Yakni lembaga yang dibentuk oleh tokoh masyarakat. Selanjutnya tugas ini dilaksanakan oleh KUA. Untuk penasehatan secara kolektif dilaksanakan bekerja sama dengan puskesmas dan BP4. Waktu pelaksanaannya menyesuaikan anggaran yang ada, yaitu bisa satu hari atau lebih. Oleh karena sekarang tidak ada anggarannya, maka KUA bersinergi dengan instansi yang memiliki anggaran seperti puskesmas dan waktunya hanya satu hari. Di samping itu ada penasehatan tersendiri (tidak secara kolektif). Yakni pasehatan secara perseorangan yang dilaksanakan oleh Penyuluh atau Penghulu KUA yang waktunya hanya beberapa jam saja.

Setelah dari jamaah tidak ada yang bertanya, selanjutnya Sujoko menanyakan rukun Ihsan itu ada beberapa ? Oleh karena dari jamaah tidak ada yang bisa menjawab, maka Sujoko menyampaikan materi tentang rukun ihsan.

Menurut Sujoko pada kenyataannya orang banyak yang hafal rukun Islam dan Iman, tetapi tidak banyak yang tahu rukun ihsan. Rukun ihsan itu ada 3, yakni 1. Beramal sholeh dengan ikhlas. 2. Ma’rifatullah/kenal Allah. 3. Muroqobah.

Lebih lanjut Sujoko menerangkan yang pertama orang yang sudah mukmin itu harus beramal sholeh dengan ikhlas. Dalam Al-Qur’an kalimat amanu pasangannya wa amilushsholihat. Yang kedua ma’rifatullah yaitu kenal Allah. Dalam Al-Qur’an surat Thoha ayat 14 ditegaskan “Innanii analloohu laa ilaaha illaa ana, fa’budnii wa aqimishsholaata lidzikrii “. Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada Tuhan (yang Haq) selain Aku (Allah), maka sembahlah Aku dan dirikanlah Sholat untuk mengingat-Ku. Jadi Allah itu adalah satu-satunya dzat yang menciptakan manusia, dunia dan seisinya serta yang patut kita sembah (kita ibadahi).

Yang ketiga muroqobah yaitu merasa selalu diawasi kapanpun dan di manapun oleh Allah. Tidak ada tempat dan waktu sejengkalpun yang tidak diawasi oleh Allah. Hal ini sesuai dengan pengertian ihsan yakni engkau beribadah (sholat) seolah-olah melihat Allah, jika tidak bisa, maka sadarilah Allah pasti melihat kita. (Jk).

Leave a Reply