Pertemuan Fapsedu Kota Yogyakarta Bahas Isu Fatherless, Childfree, dan Kemiskinan Sebagai Pemicu Masalah Keluarga

Yogyakarta, 15 Juli 2025 – Forum Antar Pemangku Kepentingan Kependudukan dan Pembangunan Berkelanjutan (Fapsedu) Kota Yogyakarta menggelar pertemuan yang berlangsung di ruang pertemuan Gedung DP3AP2KB Balai Kota Yogyakarta. Kegiatan ini menjadi upaya penguatan kajian dampak kependudukan bagi seluruh anggota Fapsedu, dengan menghadirkan dua narasumber kompeten dari BKKBN DIY, yaitu Dr. Mustikaningtyas, M.P.H, dan Diantoro Riyadi selaku praktisi Bappenas DIY.
Pertemuan Fapsedu kali ini secara khusus menyoroti sejumlah isu strategis yang semakin mencuat di tengah masyarakat perkotaan, antara lain fenomena fatherless, yakni berkurangnya peran dan kehadiran sosok ayah dalam pengasuhan dan pembentukan karakter anak. Hal ini dinilai berdampak signifikan terhadap ketahanan keluarga dan perkembangan psikososial anak. Selain itu, turut menjadi perhatian adalah fenomena childfree, yakni keputusan pasangan menikah yang secara sadar memilih untuk tidak memiliki anak dalam keluarga. Tren ini membawa implikasi sosial dan kependudukan yang perlu dikaji secara komprehensif.
Tak kalah penting, pertemuan juga membahas masalah kemiskinan sebagai pemicu berbagai persoalan keluarga, mulai dari perceraian, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), hingga tingginya angka stunting di wilayah perkotaan. Dalam paparannya, para narasumber menegaskan bahwa kompleksitas persoalan keluarga dan kependudukan tidak dapat diselesaikan hanya melalui pendekatan sektoral pemerintah daerah. Kerja sama lintas sektor menjadi kunci, dengan melibatkan peran aktif tokoh agama, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, serta komunitas warga untuk memperkuat fondasi keluarga secara mental dan spiritual.
Melalui sinergi bersama seluruh elemen, diharapkan sendi-sendi keluarga di Kota Yogyakarta menjadi lebih tangguh menghadapi berbagai tantangan zaman. Para peserta pertemuan pun menyepakati pentingnya komitmen kolektif untuk bersama-sama mencari solusi dan langkah strategis yang tepat guna menjawab persoalan-persoalan mendasar dalam masyarakat. Penyuluh Agama KUA Umbulharjo turut hadir mendukung penguatan peran keluarga dan pembangunan karakter berbasis nilai agama dan budaya, sebagai salah satu bagian penting dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berdaya.(sae)