Penyuluh Agama Islam KUA Wirobrajan Ajak Umat Sambut Tahun Baru 1447 H dengan Muhasabah Diri

Peaceful Muharram: Penyuluh Agama Islam KUA Wirobrajan Ajak Umat Sambut Tahun Baru 1447 H dengan Muhasabah Diri
Yogyakarta, 26 Juni 2025 (KUA Wirobrajan)— Dalam rangka menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Penyuluh Agama Islam KUA Wirobrajan, Agus Saeful Bahri, S.Ag., M.S.I, hadir mengisi kajian keislaman bertajuk “Peaceful Muharram” di dua tempat berbeda, yakni Masjid Besar Pakualaman dan Masjid Manhajul Hidayah Samirono, pada Kamis (26/6).
Kajian ini mengangkat pesan spiritual dan reflektif, dengan mengajak umat Islam untuk memaknai bulan Muharram sebagai momentum muhasabah (introspeksi diri), menata kembali niat dan perilaku menuju pribadi yang lebih mulia.
Dalam tausiyahnya, Agus menyampaikan bahwa bulan Muharram merupakan satu dari empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah SWT. “Sebagaimana dikutip oleh Ibnu Katsir dari sahabat Qotadah, Allah telah memilih yang terbaik dari ciptaan-Nya. Di antara pilihan itu adalah bulan-bulan haram, dan salah satunya adalah Muharram,” jelasnya.
Ia melanjutkan, kata “Muharram” secara bahasa bermakna segala sesuatu yang diharamkan untuk menjaga kehormatan. Ini selaras dengan makna kata hurmah (حرمة) yang berarti kehormatan, yang menjadi akar kata dari haram (حرام), yakni larangan untuk melakukan tindakan buruk. “Jadi, larangan itu bukan sekadar batasan, tapi bentuk penjagaan agar manusia tetap mulia dan terhormat,” tegas Agus.
Lebih lanjut, Agus mengingatkan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk terbaik, sebagaimana firman Allah dalam QS At-Tin ayat 4: “Laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm”, artinya “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Namun dalam kenyataannya, banyak manusia yang menggunakan anggota tubuh yang mulia untuk hal-hal yang mencederai nilai-nilai kebaikan.
“Mata yang seharusnya digunakan untuk melihat yang baik, justru dipakai untuk melihat yang haram. Lisan yang diciptakan untuk menyampaikan kebaikan, malah digunakan untuk berdusta, menyakiti, bahkan menebar fitnah. Itulah yang harus kita evaluasi di bulan suci ini,” ujar Agus.
Kajian “Peaceful Muharram” ini menjadi bagian dari agenda dakwah Penyuluh Agama Islam KUA Wirobrajan yang senantiasa aktif memberikan pencerahan spiritual kepada masyarakat di berbagai masjid di wilayah Yogyakarta. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat mampu menjadikan tahun baru Hijriah sebagai momentum memperbaiki diri, memperbanyak amal, dan menjaga kehormatan pribadi serta sosial.
Tahun baru Islam bukan sekadar pergantian angka, tetapi kesempatan untuk memulai hidup yang lebih damai, lebih bersih, dan lebih bermakna.(ASB)