Karakter Tangguh dalam Dunia Riset: Membangun Ketekunan dan Kejujuran Akademik

Suasana meriah tampak di halaman belakang MAN 2 Yogyakarta pada Rabu, 16 Juli 2024. Dalam rangka kegiatan Masa Taaruf Siswa Madrasah (Matsama) , digelar Pameran Ekstrakurikuler Karya, Ilmiah, remaja (KIR) yang bertujuan mengenalkan kegiatan ilmiah kepada peserta didik baru tahun ajaran 2025/2026..
Kegiatan ini menampilkan karya-karya penelitian dari siswa kelas XI dan XII yang tergabung dalam ekstrakurikuler KIR. Mulai dari prototipe alat, mini eksperimen, hingga poster ilmiah dipamerkan secara menarik. Tema yang diangkat tahun ini adalah “Muda Meneliti, Muda Menginspirasi, Jujur, Tekun dan Tangguh.
Peserta didik baru tampak antusias mengunjungi stand pameran. Mereka terlibat aktif dalam diskusi ringan dan memberikan tanggapan terhadap hasil karya riset kakak kelas mereka. Mereka bergembira bermain game tentang susunan karya ilmiah yang dikemas panitia secara menarik disebuah papan. Tak sedikit dari mereka yang langsung menunjukkan minat untuk bergabung dalam ekstrakurikuler KIR.
Baca Juga : Promt AI untuk Pembelajaran
Ekstrakurikuler KIR mendorong siswa untuk memiliki karakter tangguh yang mencakup ketekunan, kejujuran, rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan integritas. Dalam proses riset yang panjang dan penuh tantangan, karakter menjadi pondasi penting agar peneliti tidak mudah menyerah, tetap fokus pada tujuan ilmiah, serta memegang teguh nilai-nilai etika akademik. Oleh karena itu, membangun karakter tangguh dalam dunia riset bukan hanya pelengkap, tetapi bagian yang tak terpisahkan dari keberhasilan dan kebermaknaan penelitian itu sendiri.
Pada kegiatan ekstrakurikuler KIR siswa dibimbing agar memiliki kemauan untuk terus bekerja, mampu mengelola waktu, mengolah data dan proses secara disiplin.
Siswa dilatih memiliki rasa ingin tahu, mempunyai semangat eksplorasi dan berfikir kritis. Siswa ditanamkan akan nilai-nilai kejujuran akademik, tidak memalsukan data dan menjunjung etika penelitian. Kejujuran menjamin kepercayaan dalam komunitas ilmiah dan memastikan bahwa hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun moral.
Baca Juga : Sekolah Baru, Harapan Baru
Riset seringkali dihadapkan pada ketidakpastian, kegagalan eksperimen, atau kesulitan teknis dan konseptual. Siswa perlu ditanamkan sikap tidak mudah menyerah dan karakter tangguh. Karakter tangguh dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk bertahan, konsisten, dan tetap semangat dalam menghadapi berbagai tantangan dan kegagalan. Dalam dunia riset, karakter ini tercermin melalui ketekunan, kemandirian, rasa ingin tahu dan kejujuran akademik. Tanpa karakter yang kuat, banyak peneliti pemula kehilangan semangat atau tergoda melakukan penyimpangan akademik.
Beberapa strategi dalam membangun karakter tangguh siswa antara lain pembiasaan dari pendidikan dasar seperti pengintegrasian proyek sederhana, pembinaan mentor, penekanan pada proses bukan hasil, pengenalan etika riset sejak dini dan menciptakan lingkungan yang mendukung .
Karakter tangguh menjadi fondasi dalam dunia riset yang penuh tantangan. Ketekunan dan kejujuran akademik adalah dua hal utama yang menentukan kualitas dan keberhasilan penelitian. Untuk itu, penting bagi madrasah dan para pendidik untuk menanamkan nilai-nilai karakter ini sejak dini dalam proses pembelajaran dan kegiatan riset. Seorang peneliti yang hebat bukan hanya cerdas, tetapi juga gigih, jujur, dan bertanggung jawab terhadap ilmunya.
———-
Nuning Setianingsih,S.Si.,M.Pd. Penulis adalah guru kimia di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Yogyakarta