Artikel

Promt AI untuk Pembelajaran

Oleh: Ruslina Tri Astuti
Guru MTsN 1 Yogyakarta

Dalam era digital yang terus berkembang pesat, teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah menjadi bagian penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang pendidikan, layanan publik, hingga keagamaan. Salah satu komponen kunci dalam pemanfaatan AI, khususnya pada model berbasis bahasa seperti ChatGPT, adalah prompt.
Apa Itu Prompt?

Secara sederhana, prompt adalah perintah atau pertanyaan yang diberikan kepada sistem AI agar menghasilkan respons tertentu. Dalam konteks AI generatif, seperti ChatGPT, prompt bisa berupa kalimat, paragraf, atau instruksi khusus yang membantu sistem memahami apa yang diinginkan pengguna. Misalnya, jika seseorang mengetik:

“Tuliskan doa sebelum belajar dalam bahasa Arab dan artinya”,
maka sistem AI akan memproses prompt tersebut dan memberikan hasil sesuai permintaan.
Mengapa Prompt Itu Penting?

Penggunaan prompt yang tepat sangat menentukan kualitas hasil yang diberikan oleh AI. Semakin jelas, spesifik, dan terstruktur prompt yang diberikan, maka semakin relevan dan akurat pula respons yang dihasilkan. Ini penting terutama dalam konteks instansi pemerintahan seperti Kemenag, di mana akurasi dan kejelasan informasi sangat dibutuhkan.

Contoh Penggunaan Prompt di Lingkungan Kemenag
1. Pendidikan Keagamaan (Khusus untuk Guru Madrasah)
Sebagai guru madrasah, penggunaan AI melalui prompt dapat menjadi solusi kreatif dan efisien dalam berbagai aktivitas mengajar. Contoh-contohnya antara lain:
 Membuat RPP atau Silabus: “Buat RPP mata pelajaran Fikih kelas VIII semester ganjil berdasarkan kurikulum merdeka.”
 Menyiapkan Soal Ujian atau Latihan: “Buat 10 soal pilihan ganda tentang rukun Islam untuk kelas VII lengkap dengan kunci jawaban.”
 Menyusun Ringkasan Materi:”Ringkas materi tentang sejarah perkembangan Islam pada masa Khulafaur Rasyidin untuk kelas IX.
 Mencari Inspirasi Media Ajar: “Rekomendasikan metode pembelajaran aktif untuk materi akidah akhlak tema jujur dalam kehidupan sehari-hari.”

2. Pelayanan Publik
Staf dapat meminta AI menyusun draf surat, membuat FAQ pelayanan haji/umrah, hingga menyusun narasi untuk media sosial.

Contoh prompt:”Tulis pengumuman singkat tentang jadwal manasik haji yang akan datang.”

3. Administrasi dan Dokumentasi
AI dapat membantu merapikan laporan, menyusun agenda rapat, hingga mengubah catatan lisan menjadi dokumen tertulis.

Contoh prompt: “Susun notulen rapat tentang program peningkatan mutu pendidikan madrasah.”
Etika dalam Penggunaan Prompt

Walaupun AI bisa menjadi alat bantu yang sangat efisien, perlu diingat bahwa penggunaannya harus disertai dengan tanggung jawab. Hindari memberikan prompt yang mengandung unsur kebohongan, ujaran kebencian, atau bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.

Kemenag Kota Yogyakarta mendukung pemanfaatan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab sebagai bentuk adaptasi terhadap kemajuan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan beragama.

Kesimpulan

Prompt bukan sekadar perintah biasa, melainkan kunci utama dalam berinteraksi dengan AI. Dengan memahami cara menyusun prompt yang baik, kita dapat mengoptimalkan teknologi untuk membantu pekerjaan, meningkatkan pelayanan, dan memperkaya proses pembelajaran. Mari manfaatkan kecanggihan AI sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pendidikan di lingkungan Kementerian Agama, khususnya di Kota Yogyakarta.

—————-

Ruslina Tri Astuti, S.Pd., M.Pd.B.I., M.Pd., seorang guru MTsN 1 Yogyakarta. Memiliki hobi Menulis dan Membaca
Media. Bisa kontak melalui instagram: ruslinatria dan e-mail: ruslinatriastuti@gmail.com

Leave a Reply