CPNS Penyuluh Agama Islam Gedongtengen Inisiasi TPA Khusus “An-Nur Jlagran”

Yogyakarta, 2 Juli 2025 – Pertemuan perdana Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) khusus ibu-ibu yang diselenggarakan di Masjid An-Nur, Jlagran, Gedongtengen, Kota Yogyakarta, di gelar pada Selasa, 2 Juli 2025. Kegiatan ini diprakarsai oleh Hafizhah Ridha Humanisa Nasution, CPNS Penyuluh Agama Islam yang bertugas di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Gedongtengen.
Pertemuan yang berlangsung sejak pukul 11.00 WIB ini menjadi momen penting karena merupakan langkah awal dalam upaya pembinaan keagamaan kepada masyarakat, khususnya para ibu-ibu yang selama ini belum memiliki wadah pembelajaran Al-Qur’an secara terstruktur. Meskipun mayoritas peserta masih berada pada tahapan awal, yakni belajar Iqra, namun semangat belajar mereka sangat tinggi.
Dalam sambutannya, Hafizhah menyampaikan harapannya agar TPA ini tidak hanya menjadi tempat belajar membaca Al-Qur’an, tetapi juga menjadi ruang tumbuhnya ukhuwah islamiyah, peningkatan pemahaman keagamaan, dan pembinaan karakter islami di lingkungan keluarga dan masyarakat.
“Membaca Al-Qur’an adalah ibadah yang sangat mulia. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Semangat ibu-ibu hari ini adalah bukti bahwa kecintaan pada Al-Qur’an bisa tumbuh kapan saja, selama ada niat dan ketekunan,” ungkap Hafizhah dalam sesi perkenalan.
Metode pembelajaran disusun dengan pendekatan yang bersifat komunikatif, santai, dan memberdayakan. Para peserta tampak antusias mengikuti arahan, bahkan beberapa di antaranya mengungkapkan rasa syukur karena akhirnya memiliki guru mengaji yang sabar dan konsisten hadir di tengah mereka.
Salah satu peserta, Ibu Siti Rochanah (77), mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan ini. “Saya sudah lama ingin bisa baca Al-Qur’an dengan lancar. Tapi belum ada waktu dan belum ada gurunya. Alhamdulillah sekarang bisa mulai belajar lagi,” ujarnya sambil tersenyum.
Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi tugas penyuluhan agama yang diemban oleh CPNS Kementerian Agama, khususnya dalam mendukung program peningkatan literasi keagamaan di tingkat akar rumput. Selain itu, program ini juga sejalan dengan misi KUA sebagai pusat layanan keagamaan yang humanis, inklusif, dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Dengan semangat dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi awal dari perubahan positif dalam kehidupan beragama, sekaligus menumbuhkan budaya belajar Al-Qur’an di kalangan rentan.
(ALV)